Semenjak ditinggal meninggal suaminya beberapa tahun lalu, Rasnah (50) harus berjuang menafkahi ketujuh anaknya seorang diri. 

Setiap hari, warga Penggilingan, Kecamatan Cakung, Jaktim ini berkerja sebagai penjual tape uli keliling dengan upah 60 ribu perharinya. Uang tersebut biasa ia gunakan untuk makan, bayar listrik, bayar kontrakan dan membeli kebutuhan sekolah anak-anaknya.

Sebenarnya Rasnah mempunyai delapan anak, namun anak pertama sudah menikah dan tinggal terpisah dengannya. Anaknya jarang sekali memberikan uang dikarenakan kondisi ekonomi nya sama-sama sedang sulit.

Sementara anak kedua Rasnah sudah bekerja sebagai serabutan. Penghasilan nya yang tidak menentu membuatnya tidak bisa banyak membantu Rasnah. Untuk anak ketiga dan keempatnya sekarang tidak bekerja karena sulit mendapat pekerjaan, mereka hanya lulusan SD dan banyak tempat kerja yang menolak memperkerjakan mereka karena hal tersebut.

Untuk anak ke lima sampai ketujuh, mereka masih sekolah dan sudah lama menunggak biaya sekolah karena tidak ada biaya.

Demi anak-anaknya bisa makan dan tidak terlantar, Rasnah rela tidak makan berhari-hari. Ia pun terus bekerja supaya bisa memenuhi kebutuhan anak-anaknya.

Jika ada warga yang mau hajatan, mereka selalu meminta jasa Rasnah untuk membuat tape uli. Penghasilan yang didapatnya lumayan, 250 ribu. Namun pekerjaan itu jarang sekali ia dapatkan.

Mengetahui kondisi tersebut, Rumah Yatim area Jabodetabek memberikan bantuan biaya hidup berupa uang tunai untuk Rasnah dan anak-anaknya. Bantuan tersebut diberikan untuk meringankan beban serta membantu memenuhi kebutuhan hidup Rasnah dan anak-anaknya selama satu bulan kedepan.

"Alhamdulillah terima kasih Rumah Yatim dan para donatur atas bantuan dan perhatiannya. Saya sangat senang dan bersyukur bisa menerimanya. Semoga Rumah Yatim semakin sukses dan para donatur diberikan kesehatan, rezeki yang berlimpah dan berkah, serta dimudahkan semua urusannya," titip Rasnah.