Tuni (53) seorang petani penyadap karet di Sungai Asam, Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat mengaku sangat senang dan bersyukur bisa menjadi salah satu penerima bantuan biaya hidup Rumah Yatim.
Menurut Tuni, bantuan yang diberikan Rumah Yatim sangat tepat di berikan, disaat dirinya tengah kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Tuni menuturkan jika saat ini ia tinggal seorang diri, suaminya sudah lama meninggal sementara anak semata wayang nya tinggal di pondok pesantren.
Setiap hari Tuni menyadap karet dengan upah 15 sampai 20 ribu rupiah. Uang tersebut ia gunakan sebagian untuk makan sehari-hari, dan sebagian lagi untuk tabungan biaya pendidikan anaknya.
“Saya sangat terbantu dengan adanya bantuan dari Rumah Yatim ini, terima kasih kepada Rumah Yatim dan para donaturnya, semoga Allah membalas semuanya,” tutup Tuni.
Author
Sinta Guslia