Menjual kerak nasi jadi satu-satunya ikhtiar bu Darem (55) untuk membantu perekonomian keluarga. Meskipun penghasilan yang didapat tidak tentu dan minim, bu Darem tetap melakoni pekerjaannya tersebut.
Bu Darem bercerita jika kerak nasi yang ia jual berasal dari nasi pemberian orang lain. Nasi tersebut ia jemur supaya bisa menjadi kerak nasi dan bisa di jual.
“Penghasilan dari jualan kerak nasi itu ngga cukup buat makan sehari-hari, pernah saya dan suami hanya makan dengan daun ubi rebus dicampur garam, Alhamdulillah meskipun hanya itu, tapi kami menikmatinya,” ujar bu Darem.
Ia melanjutkan, penghasilan sang suami dari buruh serabutan tidak menentu. Jika sedang ada panggilan, suaminya akan kerja, namun jika tidak maka suaminya hanya berdiam di rumah.
Sebagai bentuk perhatiannya, Rumah Yatim area Yogyakarta menyambangi kediaman bu Darem di Kelurahan Kedokan Sayang, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal Jawa Tengah, guna memberikan bantuan biaya hidup berupa sembako dan uang tunai.
“Alhamdulillah bu Darem dan suaminya terlihat sangat senang ketika menerima bantuan ini. Semoga bantuan ini bisa membantu memenuhi kebutuhan harian mereka sampai beberapa bulan kedepan,” tutur Saefudin.
Author
Sinta Guslia