Cianjur (23/11)     Memasuki hari ke 3 pasca gempa cianjur kondisi warga masih trauma, hampir selurh bangunan luluh lantah, mereka yang wafat pun belum dapat di pulasarakan, karen tak adanya perlengkapan pemulasaraan jenazah saking banyaknya korban yang ber jatuhan , Jika di katagorikan bencana gempa cianjur ini termasuk kedalam gempa dangkal karena terjadi di kedalaman (10 km ) dan terjadi di darat, Gempa dangkal adalah salah satu karakterisik gempa yang bersumber dari aktivitas pergerakan sesar aktif di darat. Sesar aktif tergolong sebagai sumber gempa bumi kerak dangkal (shallow crustal earthquake), gempa dengan klasifikasi seperti ini  menurut artikel yang di release BNPB serupa dengan gempa yang terjadi beberapa tahun kebelakang di Yogyakarta (2006), Pangandaran (2006), dan Ambon (2017). Dengan kedalaman 17,1 km berkekuatan 5,9 magnitudo, gempa itu membuat puluhan ribu rumah rusak berat. Gempa Ambon 2017 di kedalaman 10 km dengan kekuatan 6,2 SR yang membuat sebagian bangunan rusak, dampak nya sangat luar biasa karena jika pergesaran lempeng bergerak di bawah daerah yang padat penduduk jumlah korban dan kerugian material akan sangat besar.

Pada kesempatan kali ini relawan dibagi menjadi dua team yakni team evakuasi yang akan menyisir lokasi yang belum terjamah bantuan dan membantu evakuasi korban di beberapa daerah di Kampung Baleberes, Desa Talaga, Kecamatan Cigeunang Cianjur, serta team lainnya akan medirikan posko darurat yang menangani kebutuhan konsumsi para pengungsi, serta posko kesehatan gratis. Bagi para donatur yang masih ingin menyisihkan sebagian rejekinya dapat, klik link donasi berikut.