Home / Rubrik / Berita

Rumah Yatim Jateng Serahkan Santunan Kematian Kepada Keluarga Kakek Congyu, Lansia Terlantar di Pengarasan Tegal

gambar-headline
Jawa Tengah Post Views: 3

Rumah Yatim cabang Jawa Tengah menyerahkan santunan kematian kepada keluarga almarhum kakek Congyu (72), mustahik binaan Rumah Yatim di Desa Pengarasan, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal.

 

Santunan tersebut diterima langsung oleh Nenek Roisah (64), keponakan dari kakek Congyu yang setiap hari merawatnya 

 

“Kami dari Rumah Yatim turut berduka cita atas meninggalnya kakek Congyu. Semoga almarhum diberikan tempat yang terbaik oleh Allah, serta keluarganya diberikan ketabahan dan kesabaran,” ungkap Saefudin salah satu relawan Rumah Yatim Jateng.

 

Kakek Congyu meninggal dunia setelah berjuang melawan penyakit kusta yang dideritanya selama tiga puluh tahun. Semasa hidupnya, lansia ini hanya bisa menahan sakit tanpa bisa berobat ke dokter karena tidak memiliki uang. Jangankan untuk berobat, untuk sekedar makan saja ia sangat kesulitan.

 

Sebelum dirawat nek Roisah, kakek Congyu tinggal sebatang kara disebuah gubuk tua tidak layak huni. Istri dan anak kakek pergi entah kemana setelah mengetahui penyakit kakek.

 

"Dulu sebelum almarhum sakit, beliau bekerja sebagai buruh pengrajin kayu di sebuah mebel. Namun setelah sakit, beliau tidak mempunyai apa-apa lagi. Untuk makan beliau hanya bergantung kepada keponakannya yang bekerja sebagai buruh tani yang jarang sekali bekerja karena sering sakit," tutur Saefudin.

 

Ia berharap santunan yang diberikan Rumah Yatim bisa memberikan manfaat dan berkah untuk keluarga kakek Congyu.

 

"Beberapa bulan sebelum kakek Congyu meninggal, kami melakukan aksi galang dana untuk membantu kakek berobat dan memenuhi kebutuhan hidupnya, namun takdir berkata lain, kakek sudah terlebih dahulu dipanggil Allah sebelum merasakan manfaat bantuannya. Meskipun begitu, kami berharap bantuan ini bisa memberikan manfaat untuk keluarga kakek dan keberkahan untuk almarhum kakek," ujar Saefudin 

 

 

 

 


Author

Sinta Guslia

733 days ago