Home / Rubrik / Berita

Mengenal Ary Alhabsie, Si Kalem yang Kreatif dari Rumah Yatim Aceh

gambar-headline
Aceh Post Views: 2

Ary Alhabsie (13), salah satu anak asuh Rumah Yatim cabang Aceh ini dikenal sebagai anak yang pendiam namun sangat kreatif dan rajin membantu.

Setiap kali ada waktu luang, Ary selalu menyempatkan waktunya untuk membuat kerajinan dari bahan bekas yang ada di asrama maupun luar asrama. Ia pun selalu mengajak dan mengajarkan anak asuh lainnya untuk membuat kerajinan.

Banyak sekali kerajinan yang sudah dibuat Ary, beberapa diantaranya ada celengan dari batok kelapa, vas bunga dari batok kelapa, bingkai foto dari stik es krim dan sedotan, bongsai kelapa dan masih banyak lagi. Kebanyakan Ia belajar otodidak, namun ada pula beberapa kerajinan yang ia pelajari dari internet.

“Alhamdulillah hasil karya Ary bagus-bagus, apalagi bongsai kelapanya. Sampai-sampai ada beberapa donatur tertarik dan ingin membelinya,” ujar Juju ibu asrama Rumah Yatim Aceh.

Juju melanjutkan, kelapa yang digunakan Ary untuk membuat kerajinan atau bongsai merupakan kelapa bekas yang sudah dibuang dipinggir kali. Meski awalnya kelapa tersebut terlihat sangat biasa, namun oleh tangan Ary diubah menjadi sebuah karya yang luar biasa.

Juju menuturkan, meskipun pendiam, Ary selalu sigap jika dipanggil dan dimintai tolong. Ia pun dikenal sebagai anak yang pantang menyerah dalam belajar maupun menghafal Al Quran.

“Alhamdulillah dia anaknya penurut dan cepat kalo disuruh, selama tinggal di Rumah Yatim banyak sekali perubahan yang terjadi pada Ary, dia yang awalnya belum bisa baca tulis Al Quran, sekarang sudah lancar dan sudah bisa menghafal 1 juz, dia juga hafal banyak hadist dan doa sehari-hari,” lanjut Juju.

Juju bercerita, Ary tinggal di Rumah Yatim cabang Aceh sejak tahun 2020 lalu. Ia berasal dari Kota Lhokseumawe.

Di Lhokseumawe, Ary tinggal di sebuah rumah yang sangat sederhana bersama sang ibu, dua kakak dan satu orang adik.
Ayah Ary sudah meninggal ketika Ary berusia 7 tahun.

Ibu Ary bekerja sebagai buruh tani dengan penghasilan yang tidak menentu. Sedangkan kedua kakaknya terpaksa putus sekolah dan memilih bekerja serabutan.

“Waktu kami kesana, Ary hampir saja putus sekolah karena terkendala biaya, Alhamdulillah setelah kami menawarkan Ary untuk tinggal di Rumah Yatim dan dia mau, dia bisa kembali melanjutkan sekolahnya,” ujar Juju.

Kepada Juju, Ary mengatakan jika dirinya sangat bersyukur bisa tinggal di Rumah Yatim. Menurut Ary, di Rumah Yatim ia mendapatkan fasilitas pendidikan, Sandang, pangan dan papan yang sangat memadai. Para pengruusnya pun amat sangat memerhatikan kesehatan Ary yang sudah lama menderita asma.

“Ary memang memiliki asma, dia tidak pernah berobat sebelumnya. Alhamdulillah sekarang dia rutin diperiksa dan rutin mengkonsumsi obat asma,” ujar Juju

Kepada Juju, Ary pun mengatakan jika sebelum tinggal di Rumah Yatim, ia dan adiknya sering menahan lapar karena tidak ada makanan di rumah. Mereka mesti menunggu ibunya pulang dari sawah supaya bisa makan. “Kalo ibunya sedang tidak ada tawaran untuk bekerja di sawah, biasanya Ary akan mencari pekerjaan supaya bisa makan,” ucap Juju.

Melihat banyaknya perubahan pada Ary, Juju merasa sangat bangga. Ia berharap, Ary bisa tumbuh menjadi anak yang pintar, mandiri dan kreatif. Serta kelak bisa menjadi pengusaha sukses yang bisa membanggakan keluarga, Rumah Yatim dan para donatur.


Author

Sinta Guslia

1053 days ago