Berjualan jamu keliling menjadi satu-satunya ikhtiar yang bisa dilakukan Fatonah (50) untuk bertahan hidup. Setiap hari, sembari menggendong bakul jamu ia keliling kampung untuk menawarkan jamu buatannya.
Penghasilan yang didapat Fatonah dari seharian keliling tidaklah banyak, hanya sekitar 25 sampai 30 ribu rupiah. Biasanya uang tersebut ia bagi-bagi untuk dibelikan bahan jamu, beras dan ditabung untuk membayar listrik serta sewa tanah.
Saefudin, salah satu relawan Rumah Yatim Jawa Tengah menuturkan jika Fatonah merupakan warga Desa Cigadung, Kecamatan Banjarharjo, Kabupaten Brebes. Suaminya sudah meninggal setahun yang lalu, sementara anak semata wayangnya jarang sekali menengok apalagi memberikan yang kepada Fatonah.
Saat ini Fatonah tinggal seorang diri disebuah rumah sederhana diatas tanah milik orang lain. Setiap tahunnya ia harus membayar sewa tanah sebesar RP. 1.500.000.
Karena penghasilannya tidak menentu,
Fatonah sering sekali makan hanya dengan nasi dicampur garam saja. Listrik di rumah nya pun sering sekali mati dikarenakan ia tidak bisa membeli voucher listrik
Mengetahui kondisi tersebut, Rumah Yatim cabang Jawa Tengah melalui tim relawannya memberikan bantuan biaya hidup berupa uang tunai, sembako dan perlengkapan mandi mencuci untuk Fatonah
Bantuan tersebut diberikan untuk meringankan beban dan membantu memenuhi kebutuhan Fatonah selama satu bulan kedepan.
"Alhamdulillah bu Fatonah sangat sennag dan terharu ketika menerima bantuan ini. Beliau tidak henti-hentinya mengucapkan terima kasih kepada Rumah Yatim dan donatur," ujar Saefudin.
Ia berharap bantuan ini bisa memberikan manfaat dan berkah untuk Fatonah, serta menjadi ladang pahala dan berkah untuk para donatur Rumah Yatim.
Author
Sinta Guslia