Rumah Yatim area Jabodetabek memberikan bantuan ekonomi produktif dan biaya hidup kepada kakek Usman, lansia penjual tisu keliling di Kelurahan Penggilingan, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, DKI Jakarta.
Bantuan tersebut diberikan untuk membantu menyejahterakan kakek Usman di masa senjanya.
Hendi, salah satu relawan Rumah Yatim Jabodetabek menyampaikan jika bantuan ekonomi produktif diberikan dalam bentuk modal usaha untuk membuka warung nasi uduk.
Sementara untuk bantuan biaya hidup diberikan dalam bentuk uang tunai untuk melunasi biaya kontrakan selama satu tahun dan sisanya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Nantinya, usaha warung nasi uduk kakek Usman akan dikelola oleh anaknya, dan kakek hanya memantau saja. "Kami ingin kakek Usman bisa beristirahat di usia senjanya, kami tidak mau beliau kembali jualan tisu keliling. Selain sudah renta, kakek pun menderita hernia berat yang membuatnya amat sangat kesulitan dan kesakitan ketika sedang jualan," ungkap Hendi.
Ia melanjutkan, bantuan yang diberikan Rumah Yatim berasal dari donasi para donatur di platform donasionline.id.
"Alhamdulillah kakek Usman sangat senang ketika menerima bantuan ini. Beliau tidak menyangka jika doanya setiap hari agar bisa istirahat dimasa tuanya dikabulkan oleh Allah melalui perantara Rumah Yatim dan donatur. Saking senangnya beliau berkali-kali mengucapkan terima kasih dan mendoakan untuk kebaikan Rumah Yatim dan para donatur," tutur Hendi.
Diketahui, diusia senjanya, kakek Usman masih harus mencari nafkah supaya bisa menyambung hidup. Jika sedang sehat, lansia ini bekerja sebagai penjual tisu keliling.
Kakek Usman didiagnosis menderita hernia yang cukup parah. Ia seharusnya istirahat dan fokus berobat, namun karena tidak ingin merepotkan anak-anaknya, ia pun memilih tetap bekerja.
"Kakek Usman memiliki empat anak, mereka semua sudah menikah dan tinggal terpisah dengan kakek. Hanya ada satu anak yang tinggal berdekatan dan kadang menjenguk kakek untuk memberikan makanan atau memastikan kondisinya. Anak-anak kakek belum bisa membantu banyak karena kondisi ekonomi mereka juga sama-sama sulit," ujar Hendi.
Saat ini kakek Usman tinggal sendiri di sebuah kontrakan kecil. Setiap bulannya ia harus membayar kontrakan sebanyak 550 ribu rupiah. Penghasilan kakek dari jualan tisu yang kecil dan tidak menentu seringkali membuatnya kesulitan untuk membeli makan dan membayar kontrakan.
"Kakek Usman sangat layak menerima bantuan ini, mudah-mudahan bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat dan keberkahan untuk kakek, serta menjadi amal jariyah untuk para donatur," tandas Hendi.
Author
Sinta Guslia