Rumah Yatim cabang Nusa Tenggara Barat memberikan bantuan biaya hidup berupa sembako, perlengkapan MCK dan uang tunai kepada papuk Repah (71) lansia penjual talenan kayu keliling di Desa Langko, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat.
Bantuan tersebut merupakan hasil dari aksi penggalangan dana Rumah Yatim secara daring di platform donasionline.id . Diharapkan bantuan ini bisa membantu memenuhi kebutuhan pangan papuk Repah selama beberapa bulan kedepan.
Hamdani Kepala cabang Rumah Yatim NTB mengatakan, diusia senjanya papuk Repah masih harus berjuang mencari nafkah demi istri dan satu cucunya. Setiap hari papuk berjalan kaki sejauh 15 KM untuk menjajakan talenan kayu buatannya.
Kondisi tubuhnya yang sudah tidak sekuat dulu membuat papuk Repah sering beristirahat ketika jualan, ia pun kerap kali ditipu para pembeli.
“Papuk senang talenannya ada yang beli, tapi seringkali papuk kena tipu dan dapat uang yang kurang dari pembeli,” lirih papuk sambil berkaca-kaca.
Diketahui, papuk penjual talenan buatannya seharga 15 rb, namun karena mata papuk sudah rabun, ia seringkali ditipu,dimana pembeli hanya membayar 10 ribu saja.
Tak hanya itu, seringkali uang yang papuk simpan di saku ada yang mengambil. Mereka memanfaatkan penglihatan papuk yang sudah tidak jelas, padahal papuk sangat butuh uang supaya keluarganya bisa makan. “Sering banget uangnya diambil dari saku. Papuk nggak bisa ngejar dan nggak tahu orangnya yang mana,” ucapnya.
Jika sudah mengalami hal itu papuk tak bisa apa-apa lagi. Dia hanya bisa bersabar dan berusaha lebih keras untuk menjual talenan kayunya. “Yaa Allah mudahkanlah rezeki keluarga saya, Amin”tutur papuk.
Penghasilan yang minim dan tidak menentu membuat papuk kesulitan untuk membeli susu untuk cucunya Untuk makan sehari-hari pun papuk dan istrinya rela makan nasi tanpa lauk. Bahkan mereka pun sering berpuasa supaya bisa membeli kebutuhan sang cucu yang masih bayi.
Diketahui, orang tua cucu papuk sudah bercerai dan masing-masing sudah menikah lagi. Mereka pun menitipkan anaknya ke papuk untuk dirawat. “Jadi kami merawatnya meskipun kasihan dia kekurangan gizi dan kebutuhan lain karena papuk jarang punya uang,”ucap papuk.
Papuk mengucapkan banyak terima kasih kepada Rumah Yatim dan para donatur yang telah memberikan bantuan ini. “Bantuan ini sangat berarti untuk kami, semoga Allah membalas semua kebaikan dari Rumah Yatim dan para donatur,” tutup Papuk Repah.
Author
Sinta Guslia