Rumah Yatim area Jabodetabek memberikan bantuan peduli sesama berupa uang tunai kepada Kiki Nugraha (12), anak Yatim Penderita Osteogenesis imperfecta (kerapuhan pada tulang).
Bantuan tersebut diberikan di rumah singgah IZI, Jl. Salemba I No.12A, RW.6, Kenari, Kec. Senen, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
"Bantuan ini diberikan untuk membantu pengobatan Kiki dan biaya hidup Kiki selama di rumah singgah," ujar Hendi, salah satu relawan Rumah Yatim Jabodetabek.
Ia melanjutkan jika Kiki dan ibunya sangat senang dan bersyukur bisa menerima bantuan dari Rumah Yatim.
Diketahui, kiki menderita Osteogenesis imperfecta sejak berusia tiga tahun. Selama sakit, ia sudah menjalani 12 Operasi. 7 kali operasi di salah satu rumah sakit di Pekanbaru dan 5 operasi lainnya di RSCM Jakarta Pusat.
Kiki merupakan warga Perawang, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Riau. Ia tinggal di rumah singgah di Jakarta dari tahun 2019. Namun di pertengahan tahun 2021 ia pulang kembali ke Riau karena ayahnya sakit-sakitan. Sampai pada pada Desember 2021 ayah Kiki meninggal dunia dan di awal tahun 2022 Kiki kembali le Jakarta untuk menjalani pengobatannya.
"Kiki jni menderita penyakit langka dimana
tulang nya sangat sensitif, apabila terbentur sedikit ia akan mengalami patah tulang dan rapuh," ujar Hendi.
Pada tahun 2012 lalu Kiki menjalani operasi pemasangan gift untuk membalikkan telapak kaki tangan dan kiri. Di tahun yang sama ia juga melakukan tindakan operasi pemasangan gips untuk penambahan masa otot kaki bagian kanan dan kiri.
"Kiki masih harus menjalani pengobatan yang panjang untuk menangani penyakitnya ini. Meski saat ini Kiki masih sangat berduka dengan kepergian ayahnya, ia tidak pernah menyerah dalam melakukan serangkaian pengobatannya," tutur Hendi.
Ia berharap, bantuan yang diberikan Rumah Yatim bisa membantu pengobatan Kiki, meringankan beban kebutuhan ibunya dan menambah semangat Kiki dalam menjalani pengobatannya.
Diketahui, selama tinggal di rumah singgah, ibu Kiki bekerja sebagai tukang urut bayi dengan penghasilan yang tidak menentu. Harta benda ibunya sudah habis untuk biaya berobat Kiki.
Author
Sinta Guslia