Di usia senjanya, papuk Asmah harus banting tulang menghidupi anak dan tiga cucu yatimnya meski kondisi fisik sudah tidak sekuat dulu. Setiap hari, ia mencari barang bekas dengan penghasilan 10 ribu perhari.
Tak ada yang menginginkan masa tua seperti papuk Asmah, namun kenyataan ini yang meski ia hadapi. Apalagi, ia sangat sayang terhadap anak dan ketiga cucunya itu. Karena, jika bukan dirinya, tak ada lagi yang menafkahi mereka.
Diketahui, anak papuk menderita penyakit gula darah yang membuat kakinya membusuk dan membuatnya tidak bisa berbuat apa-apa selain terbaring di kasur. Untuk memenuhi kebutuhan hidup dan pendidikan anak-anaknya, ia hanya bergantung pada papuk.
Papuk yang memiliki penghasilan minim, terpaksa berhutang untuk biaya berobat anaknya. Karena hal tersebut, papuk setiap harinya selalu didatangi oleh penagih hutang.
Rumah Yatim yang mengetahui kondisi tersebut pada bulan Oktober lalu, langsung melakukan aksi galang dana secara daring untuk membantu papuk Asmah.
Penggalangan dana tersebut dilakukan di platform donasionline.id .
“Banyak orang-orang baik yang tersentuh dengan perjuangan papuk Asmah dan membantu papuk dengan berdonasi di donasionline.id. Alhamdulillah bantuan tahap pertama sudah tersalurkan, mudah-mudahan bantuan ini bisa memberikan keberkahan serta manfaat untuk papuk Asmah dan keluarga,” tutur Hamdani, Kepala cabang Rumah Yatim NTB.
Hamdani melanjutkan, bantuan yang diberikan Rumah Yatim diantaranya berupa uang tunai, bahan pokok dan peralatan MCk. Bantuan ini diserahkan langsung di kediaman papuk Asmah di Kelurahan Sawing, Kecamatan Selong, Kabupaten Lombok Timur, Rabu (19/1) lalu.
Saat menerima bantuan, papuk Asmah terlihat begitu terharu dan bahagia. Ia mengucapkan banyak terima kasih kepada Rumah Yatim dan para donatur yang telah memberikan bantuan ini.
“Meski berat ujian yang dihadapi papuk Asmah, semoga beliau tak pernah putus asa. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rezekinya, mudah-mudahan bantuan Rumah Yatim meringankan bebannya,” pungkas Hamdani.
Author
Sinta Guslia