Perjuangan hidup kakek Kaba (80) warga Desa Danareja, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal patut diacungi jempol dan patut dicontoh kaum muda. Di usia yang tak muda itu, kakek Kaba masih sangat giat untuk bekerja.
Tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga mengharuskan ia harus bekerja menjajakan tampah dan bakul bambu dari desa ke desa dan tak jarang menempuh berpuluh-puluh kilometer jauhnya.
Meskipun saat ini cukup sulit menjual dagangannya, lantas hal tersebut tak membuat tekadnya surut. Ia sadar betul akan tanggung jawab yang dipikulnya sebagai seorang kepala keluarga.
“Ada istri saya di rumah yang harus saya nafkahi, kalo saya ngga kerja dia mau makan sama apa, Insya Allah selama saya masih sehat, kami tidak akan bergantung sama orang lain,” ujar kakek Kaba.
Kakek melanjutkan jika penghasilan yang didapat setiap harinya tidak menentu, seringkali beliau pulang tanpa membawa uang sama sekali dikarenakan dagangannya tidak laku.
Agar sang istri bisa memasak nasi, sepulang kerja berkunjung ke warung dekat rumahnya untuk berhutang.”Kakek terpaksa berhutang kalo sama sekali ngga punya uang, kakek kasian ke nenek kalo ia sampe tidak makan,” tambahnya.
Sebagai bentuk apresiasi dan dukungan terhadap perjuangan kakek Kaba, Rumah Yatim area Yogyakarta memberikan bantuan biaya hidup berupa sembako dan bahan pokok. Bantuan ini diberikan langsung kepada kakek Kaba di kediamannya.
“Alhamdulillah kakek Kaba sangat senang bisa menerima bantuan ini, mudah-mudahan bantuan ini bisa
memberikan banyak manfaat dan keberkahan untuk kakek. Semoga bantuan ini pun bisa menambah semangat kakek dalam mencari nafkah halal,”tutur Saefudin, salah satu relawan Rumah Yatim Yogyakarta.
Author
Sinta Guslia