Senyum merekah tampak dari wajah nenek Tunik (72) saat menerima bantuan biaya hidup dari Rumah Yatim cabang Bali.
Tak hentinya ia mengucapkan syukur atas rezeki yang Allah berikan melalui perantara Rumah Yatim dan para donaturnya.
“Alhamdulillah disaat nenek kesulitan beli makan, ada Rumah Yatim memberikan bantuan uang tunai, bantuan ini sangat berarti untuk nenek,” ucap nek Tunik.
Sudah lama nek Tunik tinggal seorang diri disebuah rumah kontrakan kecil di wilayah Gunung Gede, Denpasar Barat, Bali.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, nek Tunik bekerja sebagai penjual peyek dengan upah 15 ribu rupiah perharinya.
Upah yang ia peroleh biasanya gunakan untuk makan dan bayar kontrakan.
“Setiap hari nenek harus ngumpulin uang buat bayar kontrakan. Biaya kontrakan nenek itu 200 ribu perbulannya,” ucap Tunik.
Diketahui, selain nek Tunik ada puluhan lansia prasejahtera Gunung Gede lainnya yang juga menerima bantuan biaya hidup dari Rumah Yatim cabang Bali.
Menurut penuturan Agus Kurnia kepala cabang Rumah Yatim Bali, prnyaluran bantuan ini dilakukan secara door to door pada Rabu (19/1). Hal ini dilakukan supaya para lansia tersebut bisa tetap berada di rumah, dan tim Rumah Yatim bisa secara langsung mengetahui kondisi mereka.
“Mayoritas lansia yang menerima bantuan ini sudah sangat sepuh dan tidak bekerja. Namun ada beberapa lansia yang harus tetap bekerja demi menyambung hidup. Mudah-mudahan bantuan ini bermanfaat dan bisa membantu meringankan beban mereka,” tutur Agus.
Author
Sinta Guslia