Kondisi tubuh Hudaya yang berbeda dari orang kebanyakan tidak membuatnya gentar untuk terus berjuang menjalani hidup.
Walau dirinya tidak bisa berjalan karena kelainan tulang yang ia derita semenjak lahir, Hudaya tetap semangat mengajarkan ilmu agama kepada
anak-anak disekitar kontrakannya di kelurahan Bitowa, kecamatan Manggala, Makassar.
Kaki Hudaya sangat kecil sehingga tidak mampu menopang tubuhnya. Sebagai gantinya, ia gunakan kedua tangannya untuk berpindah tempat. Ia tak mau kondisinya tersebut menjadi penghambat ia beraktivitas dan memberi manfaat kepada sesama.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup, Hudaya mengandalkan keahlian menjahitnya dan uang infak dari anak didik ngajinya.
Meskipun tidak banyak, ia tetap bersyukur karena tidak pernah merepotkan orang-orang disekitaran.
Mengetahui perjuangan Hudaya yang menginpiras, Rumah Yatim cabang Makassar menyerahkan apresiasi berupa program bantuan biaya hidup untuk Hudaya. Apresiasi ini berasal dari donasi masyarakat Indonesia melalui platform penggalangan dana resmi Rumah Yatim di donasionline.id.
“Semoga bantuan berupa sembako dan uang tunai ini bisa membantu memenuhi kebutuhan harian kak Hudaya, serta bisa menambah semangatnya dalam menjalani kehidupan dan mengajarkan ilmu agama kepada anak-anak,” tutur Rahmat Eko, salah satu relawan Rumah Yatim Makassar.
Author
Sinta Guslia