Sumiati (30), warga Jalan Panglima A'im, Gg. Pemuda RT/RW 05/05, Kelurahan Saigon, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak hidup bersama dua anak balita dan ibunya yang ODGJ disebuah gubuk kecil yang jauh dari kata layak.
Setiap hari, wanita tangguh ini bekerja sebagai pelayan di sebuah warung kopi dengan penghasilan 560.000 perbulannya. Penghasilan tersebut sangat tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Meskipun begitu ia sangat bersyukur karena masih bisa memberikan nafkah halal untuk anak dan ibunya.
Kepada tim relawan Rumah Yatim cabang Kalimantan Barat Suami mengatakan jika suaminya pergi entah kemana menelantarakan Sumiati dan anak-anaknya. Sejak saat itu, ia melakukan berbagai pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
"Pekerjaan apapun akan saya lakukan untuk anak-anak dan ibu, asalkan itu halal. Sebelum kerja di warung kopi, saya kerja jualan buah keliling dengan penghasilan 20 ribu perharinya. Dulu saya jualannya sambil membawa kedua anak saya yang masih bayi dan balita," ceritanya.
Mengetahui kondisi tersebut, Rumah Yatim Kalbar melalui tim relawannya memberikan bantuan biaya hidup berupa sembako, uang tunai, popok bayi, susu, dan perlengkapan mandi mencuci untuk Sumiati dan keluarganya.
Bantuan tersebut diberikan untuk meringankan beban serta membantu memenuhi kebutuhan hidup Sumiati dan keluarganya selama beberapa hari kedepan.
"Alhamdulillah bu Sumiati dan anak-anaknya sangat gembira ketika menerima bantuan ini. Bu Sumiati tidak henti-hentinya mengucapkan terima kasih kepada Rumah Yatim dan para donatur yang telah membantunya," ujar Sapriadi salah satu relawan Rumah Yatim kalbar.
Ia berharap bantuan ini bisa memberikan manfaat, berkah dan kebaikan untuk keluarga Sumiati dan para donatur Rumah Yatim.
Author
Sinta Guslia